Horor Adalah ‘Apocalypse Now’
Horor yang ada di depan mata adalah perang dengan alasan apapun. Tiap individu dengan misi pembunuhan dalam film inipun memiliki kegamangan dalam batinnya. Kebingungan akan apa sebenarnya hakikat perang yang sedang mereka jalani. Akankah labirin perang Vietnam memiliki pintu keluar? Siapa atau apa yang menunggu di pintu keluar tersebut? Dua bagian penting mengingatkan bahwa Amerika sebenarnya sudah kalah dan eksistensi invasi mereka ke Vietnam hanya akan terus mempermalukan mereka sendiri: 1) adegan jamuan makan oleh orang-orang Prancis dan 2) adegan pamungkas dengan sang kolonel yang diceritakan bak mitos sejak awal.
Karya penting dalam sejarah sinema ini akan berpengaruh secara psikologis bagi siapapun yang menontonnya. Setiap menit begitu berarti sehingga 3 jam terasa tidak cukup. Alunan ‘Die Walkรผre’ milik Wagner terdengar sangat megah dan penuh simbolisme. Penyerbuan habis-habisan di awal ternyata hanya makanan pembuka yang hendak tergantikan oleh sajian utama dengan rasa tak terlupakan. Sepertinya mustahil untuk sineas modern dapat menghasilkan karya sesempurna ‘Apocalypse Now’.
Menonton kembali Apocalypse lewat versi Redux bersama orang-orang yang penuh antusiasme adalah pengalaman yang berkesan. Jauh lebih sensasional dibandingkan dengan menonton sendiri dahulu kala jaman kuliah.
Pingback: Pemenang Cannes Favorit Sepanjang Masa - Jakarta Cinema Club