Film Natal & Liburan: The After Hours

Film Natal dan liburan adalah sesuatu yang ditunggu setiap akhir tahun. Dalam perjalanan sejarah perfilman, tema liburan dan Natal telah diabadikan dalam berbagai karya yang mengeksplorasi kegembiraan dan makna khusus dari musim ini. Sejumlah film klasik dan kontemporer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menonton selama musim liburan.

Sejarah film Natal mencatat jejak panjang yang menarik, dimulai dari film-film pertama yang menggambarkan suasana khas musim liburan. Salah satu film pionir dalam genre ini adalah A Christmas Carol (1901), sebuah film bisu pendek yang diadaptasi dari karya Charles Dickens oleh sutradara Walter R. Booth. Film ini menyajikan kisah moral dan kebaikan hati yang masih menjadi tema utama dalam banyak film bertema sama hingga saat ini.

Berlanjut ke tahun 1935, Merlusse menjadi salah satu film pertama yang menggambarkan suasana liburan akhir tahun di Prancis. Disutradarai oleh Marcel Pagnol, film ini menghadirkan sentuhan lokal pada tradisi Natal, membawa penonton pada perjalanan emosional yang melibatkan keluarga dan solidaritas sosial. Sepuluh tahun berselang, Christmas in Connecticut (1945) yang disutradarai oleh Peter Godfrey, memberikan perspektif Amerika tentang perayaan Natal dengan menyelipkan elemen komedi romantis dan kekacauan keluarga. Film ini menunjukkan kecenderungan untuk merayakan nilai-nilai keluarga dan kegembiraan yang menjadi inti dari musim liburan.

Merlusse (1935) menjadi salah satu film Natal pertama yang menggambarkan suasana liburan akhir tahun di Prancis (Gambar: Films Marcel Pagnol)

Link registrasi acara: The After Hours: Season’s Greetings

Seiring berjalannya waktu, industri film terus mengeksplorasi tema Natal dengan menciptakan karya-karya yang semakin beragam. Film It’s a Wonderful Life (1946) oleh Frank Capra melanjutkan ke tradisi film Natal yang menyoroti nilai-nilai keluarga dan kebahagiaan. Karya-karya ini menciptakan nuansa hangat dan membangun tradisi dalam sinema Natal. Pada tahun 1947, The Bishopโ€™s Wife yang disutradarai oleh Henry Koster, dan Miracle on 34th Street yang disutradarai oleh George Seaton, memperluas narasi dengan menekankan pesan kebaikan hati dan kepercayaan dalam suasana Natal. Keduanya menjadi contoh bagaimana film dengan tema ini mampu mengangkat kisah moral dalam penggambaran tradisi liburan.

Pada tahun 1982, Diner yang disutradarai oleh Barry Levinson, menambah dimensi baru dalam film bertema Natal dengan mengeksplorasi dinamika persahabatan dan pertumbuhan pribadi selama musim liburan. Ini menunjukkan bahwa Natal bukan hanya tentang keluarga biologis, tetapi juga tentang hubungan antarmanusia yang beraneka ragam.

Sejarah film Natal menjadi semakin berwarna dengan kehadiran film-film seperti Metropolitan (1990), yang menawarkan perspektif yang unik terhadap perayaan Natal. Film ini disutradarai oleh Whit Stillman dan memperkaya tradisi Natal dengan mengeksplorasi dinamika sosial dan hubungan antarmanusia selama musim liburan. Dengan cara ini, Metropolitan memberikan kontribusi berharga dalam menambah lapisan keanekaragaman tema dan penggambaran Natal di dunia perfilman. Metropolitan menyuguhkan pandangan yang segar mengenai hubungan sosial dan pergaulan manusia selama musim Natal, menambah lapisan keanekaragaman tema dan penggambaran Natal di dunia perfilman.

Metropolitan (1990) menjadi salah satu film Natal dan liburan favorit Jakarta Cinema Club karena narasi dan kritik sosial yang dipaparkan dengan sangat unik (foto: New Line Cinema)

The After Hours: Season’s Greetings adalah program Jakarta Cinema Club dari tim podcast THE PAGE secara offline dan terbuka untuk para pecinta film. Kami akan menayangkan sebuah film bertema Natal dan Liburan yang lain dari pada biasanya. Acara ini akan berlangsung pada hari Jumat, 15 Desember 2023 pukul 20:00 tepat di Metro Cinema Kemang, Jakarta Selatan. Sendirian atau bersama teman, bukan masalah. Kamu pastinya akan menemukan teman baru di acara ini. Pastikan kamu sudah berusia 17 tahun ke atas untuk menghadiri program ini.

Link registrasi acara: The After Hours: Season’s Greetings

Baca juga: Menonton Sight and Soundโ€™s Top 250 Greatest Films of All Time