Kinofest Kuratorial: Daftar Film Pilihan Festival Film Jerman 2023
Kinofest 2023 memamerkan karya-karya terkini dari jagat film Jerman kembali digelar secara langsung untuk pertama kalinya setelah masa pandemi! Ragam konsep memikat dari para sutradara film Jerman saat ini sudah menanti untuk dijelajahi.
Gugi Gumilang, seorang kurator film di Berlin dan saat ini juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif In-Docs, memimpin kurasi Kinofest: Festival Film Jerman 2023. Konsep Kinofest berangkat dari tekad untuk menunjukkan bahwa film-film Jerman adalah perpaduan kompleks dari pengaruh dan suara yang kaya serta beragam. Ini mencerminkan sejarah yang rumit dari Jerman seiring dengan evolusi lanskap kulturalnya. Mulai dari film-film ekspresionis awal hingga karya-karya modern sutradara kontemporer, sinema Jerman terus mendorong batas-batas medium ini. Film-film ini menyajikan visi yang berani dan merangsang pemikiran mengenai dunia.

Saat ini, film-film Jerman tetap menjadi kekuatan penting dan berpengaruh di dunia perfilman. Sutradara seperti Christian Petzold telah meraih reputasi internasional dengan karya-karya inovatif yang memprovokasi perenungan mendalam. Tak hanya itu, representasi dalam film Jerman semakin beragam dengan munculnya lebih banyak pembuat film dan aktor dari komunitas-komunitas yang sebelumnya diabaikan, yang kini mendapat pengakuan dan sorotan.
Berikut daftar film pilihan Gugi yang diputar di Kinofest 2023. Semua film ditayangkan secara offline di GoetheHaus Jakarta:
Afire | Christian Petzold | 21 September 2023 | 19:00
Nasim | Arne Bรผttner & Ole Jacobs | 22 September 2023 | 15:00
Toubab | Florian Dietrich | 22 September 2023 – 17:30, 24 September 2023 – 19:30 & 27 September 2023 – 15:00
Sisi & Ich | Frauke Finsterwalder | 22 September 2023 – 19:30
Talking About The Weather | Annika Pinske | 23 September 2023 – 13:00
Pasca-runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan berakhirnya Perang Dingin, terjadi lonjakan kedatangan imigran dari Eropa Timur ke Jerman. Lonjakan ini membawa kisah-kisah baru yang memberikan dampak signifikan pada dunia perfilman Jerman, mengarah pada perluasan fokus industri film melampaui pengalaman imigran Turki. Salah satu contoh konkret adalah film We Might As Well Be Dead karya Natalia Sinelnikova. Film ini tak hanya menggambarkan bahaya konformitas dan otoritarianisme, melainkan juga memperlihatkan bagaimana di bawah rezim semacam itu, masyarakat lebih mengutamakan keselamatan pribadi, khususnya dalam konteks isu kelas.
We Might As Well Be Dead | Natalia Sinelnikova | 23 September 2023 – 15:00 | 26 September 2023 – 19:30
Le Prince | Lisa Bierwirth | 23 September 2023 – 17:00
Till the End of the Night | Christoph Hochhรคusler | 23 September 2023 – 19:00
Dalam beberapa waktu terakhir, gelombang migrasi pengungsi menjadi perbincangan penting di Jerman dan juga mendapatkan perhatian di dunia perfilman Jerman. Karya-karya seperti Republic of Silence dan Nasim menggali lebih dalam ke dalam pengalaman para pengungsi dan migran, memberikan perspektif yang mendalam mengenai salah satu isu sosial yang paling mendesak di era ini.
Film-film di Kinofest ini membantu memperlihatkan sisi kemanusiaan dari pengalaman dan perjalanan para pengungsi dan migran, serta memberikan platform untuk berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi oleh komunitas-komunitas ini. Lebih dari itu, film-film ini juga menyoroti bagaimana imigrasi terus membentuk dan mempengaruhi masyarakat dan budaya Jerman.
Republic of Silence | Diana El Jeiroudi | 24 September 2023 – 13:00
Elaha | Milena Aboyan | 24 September 2023 – 17:00 & 27 September 2023 – 17:00
Hao Are You | Lisa Bierwirth | 25 September 2023 – 17:00
Sonne und Beton | David Wnendt | 25 September 2023 – 19:00 & 26 September 2023 – 15:00
Iron Butterflies | Roman Liubyi | 26 September 2023 – 17:30
Dampak imigrasi terhadap perfilman Jerman termanifestasi dalam gerakan film “Turki-Jerman” pada tahun 1970-an, yang menjadi salah satu contoh yang paling signifikan. Gerakan ini ditandai oleh film-film yang mayoritas disutradarai oleh individu keturunan Turki yang tinggal di Jerman, dengan fokus pada pengalaman komunitas Turki di negeri tersebut. Isu-isu seperti identitas, asimilasi, dan diskriminasi memegang peran penting dalam naratif film-film ini, yang membawa perspektif mendalam tentang pengalaman komunitas yang sering kali terpinggirkan. Sutradara seperti Cem Kaya terus menonjol dalam dunia perfilman Jerman hingga kini. Karya-karya mereka telah membuka pintu bagi generasi baru pembuat film untuk menyelami lebih dalam pengalaman komunitas imigran di Jerman. Jangan lewatkan pemutaran film Love, Deutschmarks and Death di Kinofest 2023!
Love, Deutschmarks and Death | Cem Kaya | 27 September 2023 – 19:30
Teks kuratorial Kinofest: Festival Film Jerman 2023 yang ditulis oleh Gugi Gumilang dalam versi lengkap dapat kamu baca di laman Goethe Institut Indonesia.
Baca juga artikel pembuka Kinofest: KinoFest 2023 Tayangkan Film-Film Jerman Terbaru di Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik