Meiko Kaji: Manis seperti Dendam
Dalam artikel editorial kali ini, kita akan berkenalan dengan sosok legendaris dari perfilman Jepang, Meiko Kaji. Sepanjang karirnya, Meiko Kaji
Baca SelengkapnyaDalam artikel editorial kali ini, kita akan berkenalan dengan sosok legendaris dari perfilman Jepang, Meiko Kaji. Sepanjang karirnya, Meiko Kaji
Baca SelengkapnyaWe the Dead adalah film karya sutradara Malaysia Edmund Yeo yang bermain dengan topik bayangan setelah kematian melalui kasus Rohingya.
Baca SelengkapnyaZhang Yimou Shadow comes with black ink drips from a brush drawing a piece of calligraphy; water bounces up and
Baca SelengkapnyaArt cannot be consumed as it is. Context plays an important role in understanding and appreciating a form of art.
Baca SelengkapnyaFilm Lewat Djam Malam (judul bahasa Inggris: After the Curfew) karya Usmar Ismail yang pertama kali diputar di Indonesia pada
Baca SelengkapnyaApa hubungan antara pasar perfilman Amerika Serikat dan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru? Semuanya mempunyai motif obyektif dan subyektif. Dari
Baca SelengkapnyaDalam sophomore-nya yang berjudul Taipei Story, Edward Yang membawa kita ke dalam review sebuah konflik internal manusia: antara diri sendiri
Baca SelengkapnyaHari yang sendu bagi para penikmat film. Salah satu nama penting di balik industri film Bollywood maupun Hollywood, Irrfan Khan,
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Indonesia, film dari negara Sakura sudah tidak asing lagi untuk dikonsumsi. Sejak tahun beberapa dekade lamanya, Jepang sudah
Baca SelengkapnyaYus reflects on how Edward Yang’s A Brighter Summer Day (1991) portrays the devolution of ethics and rise of immorality in modern Chinese society.
Baca Selengkapnya