Film Minggu Ini: 14 Agustus 2020
Terkadang memilih film minggu ini dapat memakan waktu yang lama bahkan sampai keinginan untuk menonton pun dapat pula menghilang. Setiap akhir pekan, tim editorial Jakarta Cinema Club memberikan rekomendasi beberapa judul yang dapat ditonton lewat beberapa platform. Jika daftar film ini belum sempat kamu kunjungi sebelumnya, sekarang waktu yang tepat untuk mulai mengurangi watchlist. Menonton ulang film-film hebat ini dan membahasnya kembali bersama teman atau keluarga juga pastinya tidak kalah menyegarkan. Semoga artikel ini dapat membantu mempersingkat proses tersebut. Selamat berakhir pekan!
Putra: Fitzcarraldo (Werner Herzog, 1982)
Tidak ada yang bisa menandingi eksploitasi kekaguman akan musik Enrico Caruso dalam film selain apa yang ada di benak Brian Sweeney Fitzgerald dalam Fitzcarraldo (1982). Ia rela melakukan apa saja demi menggenapi obsesinya: membangun sebuah opera house di sebuah bukit di pertemuan intermitten sungai Ucayali dan Pachitea di Peru. Dengan latar belakang pengusaha yang mengalami kesulitan finansial, impian terakhir sekaligus terbesar dalam hidupnya adalah pembangunan opera house beserta sekumpulan penyanyi yang dikomandoi langsung oleh sang idola, Enrico Caruso.
Film ambisius Werner Herzog ini melibatkan kapal uap seberat 320 ton yang dipindahkan dengan mengarungi kemistisan sungai Amazon sampai dibawa melewati dataran dengan kemiringan yang cukup curam. Tidak ada CGI yang memindahkan kapal raksasa tersebut. Hal ini membuat proses pembuatan film ini terdengar sama mengerikannya dengan fantasi seorang Fitzcarraldo. Film terbaik Werner Herzog? Film ini dapat diakses lewat Tubi TV.
Rekomendasi lainnya: Family Romance, LLC (Werner Herzog, 2020) dan Aguirre, the Wrath of God (Werner Herzog, 1972)
Faiz: Yojimbo (Akira Kurosawa, 1961) dan Sanjuro (Akira Kurosawa, 1962)
Dengan pace yang cepat, penuh dengan intrik, serta dipresentasikan secara humoris, Yojimbo (1961) dan Sanjuro (1962) adalah duologi langka di dalam cinematic repertoire Akira Kurosawa mengingat unsur komedinya yang cukup kentara disini.
Mengisahkan cerita mengenai seorang ronin bernama Sanjuro, yang sama lihainya dalam memakai otaknya dengan menggunakan katana, Yojimbo dan Sanjuro memiliki basis cerita yang mirip, yaitu seorang ronin yang memanipulasi sejumlah klan samurai yang sedang berkonflik untuk keuntungannya. Namun bila Yojimbo lebih memiliki fokus untuk menghibur dengan polemik yang cukup ringan, Sanjuro menambahkan sejumlah pathos di dalam dialog. Tidak luput pula penceritaannya yang pada akhirnya juga memberikan perkembangan karakter terhadap Sanjuro. Unforgettable dan sangat menghibur! Yojimbo dan Sanjuro merupakan duology yang indah dengan salah satu karakter utama terbaik di dalam sejarah sinema. Sergio Leone membuat versi remake tidak resmi dari Yojimbo yang berjudul A Fistful of Dollars (1964). Film ini menuai kontroversi karena masalah perizinan yang bermasalah. Film Minggu Ini pilihan Faiz dapat disaksikan melalui media streaming Criterion Channel.
Rekomendasi lainnya : Kill! (1971), Seven Samurai (1954), Hidden Fortress (1958)
Ed: Crash (David Cronenberg, 1996)
Film bergenre explicit, softcore, erotic dan sejenisnya kebanyakan akan tampil dengan hanya menjual ketelanjangan di dalamnya. Tetapi tidak dengan Crash (1996), sebuah mahakarya ciptaan sutradara eksentrik bernama David Cronenberg. Apa yang kalian lakukan ketika selamat dari kecelakaan lalu lintas? Khususnya bagi para pengendara mobil? Tentu kalian akan mengalami sedikit rasa trauma dan akan berhati-hati dalam menyetir di kemudian hari.
Tetapi di dalam film ini, si karakter utama malah bertemu dan bergabung dengan sebuah komunitas pencari kenikmatan seksual dengan sebuah fetish yang unik. Mereka gemar melihat kecelakaan lalu lintas kendaraan beroda empat. Film ini penuh dengan adegan aktivitas seksual di dalam sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan tinggi atau sekedar aktor yang bergairah saat melihat rekaman test drive. Bahkan reka ulang adegan kecelakaan dari aktor ternama James Dean pun ikut dijadikan bahan fantasi oleh kelompok ini. Bisa dibilang film ini adalah gabungan dari Mad Max (1979) dan Kamasutra (1996). Ternyata ketelanjangan itu ada di mana-mana. Dia bisa ada di banyak objek juga bisa ada di berbagai tempat yang terdapat di sekitar kita, tergantung bagaimana cara kita memandangnya. Film minggu ini, Crash, meraih Special Jury Prize pada festival film Cannes tahun 1996.
Baca juga: Album Minggu Ini Vol. 17: Rumah