Sweet Home: Memahami Makna Manusia
Dalam artikel ini, Ed berbagi refleksi setelah menonton sebuah serial Korea Selatan berjudul Sweet Home. Film seri ini menyadarkan kita bahwa makna hidup bukanlah untuk memerangi yang kita benci, melainkan melindungi yang kita cintai.
Sebuah drama Korea hadir sebagai hadiah akhir tahun 2020 dari Netflix kepada kita semua para penikmat sinema. Bagi saya pribadi, Sweet Home mempunyai atmosfer yang penuh pesona, meskipun memiliki genre horor apokalips. Seseorang yang spesial merekomendasikan serial ini sebagai hiburan akhir tahun 2020 yang kelabu.
Seperti yang kita tahu tahun 2020 adalah tahun yang penuh kejutan. Tahun ini teramat berat karena kita dipaksa untuk menghadapi musuh yang tidak terlihat oleh mata, sehingga mau tidak mau kita harus merubah gaya hidup kita untuk menjadi lebih higienis dan waspada dalam melakukan koneksi antar sesama manusia.
Sweet Home terasa seperti sebuah refleksi dari kejadian-kejadian selama pandemi virus covid-19 yang menyebar di dunia saat ini. Serial ini dibuka dengan kemunculan gejala alam berupa wabah misterius yang membuat manusia normal berubah menjadi sosok monster berbahaya dan menakutkan.
Serial ini diadaptasi dari manhwa populer asal Korea Selatan berjudul sama yang telah dibaca oleh 1.2 milyar pasang mata. Manhwa ini terbit di media komik daring Line Webtoon ciptaan Kim Kan-bi dan Hwang Young-chan. Adaptasi live action-nya hadir sebagai film seri original Netflix yang rilis pada 18 desember 2020 lalu.
Sweet Home berjalan dengan sangat cepat namun menyengat. Semua tokoh yang tampil tidaklah hadir dengan satu dimensi, melainkan penuh gejolak jiwa dan masa lalu yang akan membuat kita bersimpati. Namun jangan pernah jatuh hati dengan karakter-karakter di sini, karena cepat atau lambat seleksi alam akan menghilangkan peran karakter tersebut. Pada akhirnya hanya tetes air matalah yang keluar membasahi pipi kita, seperti apa yang saya alami.
Seiring berjalannya waktu, mobilitas hari-hari sibuk penghuni sebuah gedung apartemen yang sangat beragam individunya tiba-tiba terganggu oleh rentetan kejadian aneh yang menyelubungi Korea Selatan. Dalam kepanikan karena tidak tahu apa yang telah terjadi di luar sana, para penghuni apartemen makin takut karena mendapat serangan dari makhluk yang tidak normal wujudnya.
Mahluk mengerikan tadi lebih terlihat sebagai monster daripada hewan buas. Tidak jelas asal munculnya monster tersebut apakah disebabkan oleh virus atau karena sebuah kutukan. Yang jelas wabah ini menyerang manusia yang punya hasrat tidak terkontrol, rasa sesal, insecurity, dan rasa putus asa.
Jadi jika saat wabah ini terjadi kamu sedang merasa insecure karena tubuhmu tidak berotot, maka bersiaplah kamu untuk berubah menjadi monster dengan badan seperti Hulk. Jika kamu punya hasrat untuk memiliki mata paling sehat di dunia, maka kamu akan berubah menjadi monster dengan mata sebesar mobil. Namun diantara itu semua, monster yang paling berbahaya adalah monster yang terlahir dari manusia dengan rasa penyesalan dan rasa putus asa.
Serial ini tidaklah tampil seperti formula yang terdapat di film-film zombie ataupun vampir pada umumnya. Wabah ini tidaklah menular melalui gigitan tapi justru di sinilah titik mencekamnya karena kita tidak tahu kapan karakter favorit kita lambat laun akan berubah menjadi sosok monster tanpa kontrol.
Meski begitu ada juga beberapa monster yang baik hati. Sebagai contoh adalah karakter utama di serial ini yaitu Cha Hyun-soo. Pria polos ini adalah seorang siswa SMA yang pindah ke apartemen karena keluarganya mengalami kecelakaan saat berkendara. Sebagai seorang pemuda sebatang kara, Cha Hyun-soo selalu berkeinginan bunuh diri untuk mengakhiri segala rasa putus asa, penyesalan, insecurity yang membuatnya menderita.
Karena banyaknya pikiran negatif, Cha Hyun-soo pun ikut terkena wabah monster. Ia perlahan-lahan mulai menunjukan gejala-gejala perubahan. Namun berkat hatinya yang baik, dia bisa mengendalikan wujud monsternya tersebut dan memilih menggunakan kekuatannya untuk menolong para penghuni apartemen.
Cha Hyun-Soo tidaklah sendirian. Dia hidup bersama para karakter protagonis yang tidak kalah mencuri perhatian. Ada beberapa karakter protagonis yang menurut saya sangat layak untuk disebutkan. Tanpa mereka, jalan cerita tidak akan bisa dinikmati.
Jung Jae-Heon adalah seorang guru bahasa Korea yang religius. Meskipun terlihat kolot karena segala tindakan yang dia lakukan menurutnya adalah karena kuasa Tuhan, dia punya cara pandang yang teramat luas dalam melihat segala sesuatu: keadaan damai maupun situasi hidup atau mati. Ia juga dapat memandang jiwa seseorang jauh lebih dalam dari siapapun yang ada di serial ini.
Dengan wataknya yang sangat tenang itulah dia bisa menggunakan Katana dengan sangat akurat. Hal ini membuatnya menjadi salah satu penjaga bagi penduduk apartemen yang membutuhkan perlindungan dari serangan monster maupun manusia yang egois.
Pyeon Sang-Wook adalah seorang misterius yang berpenampilan seperti seorang Gangster. Ia memiliki sikap yang super cuek, terampil beladiri, bahkan dapat bertarung satu lawan satu dengan monster tanpa menggunakan senjata apapun. Karakter ini memiliki hati yang baik namun punya satu kekurangan: dia terlalu percaya dengan dirinya sendiri sehingga selalu berusaha untuk memikul masalah maupun penderitaan di pundaknya sendirian. Sifat ini kunjung muncul meskipun banyak sekali orang yang peduli dengannya dan siap untuk berbagi rasa dalam menyelesaikan masalah.
Lee Eun-Hyeok adalah seorang mahasiswa kedokteran dengan kecerdasan di atas rata-rata. Para penduduk apartemen mempercayai dan menunjuknya sebagai pemimpin. Dengan pemikiran yang realistis dan sering kali menyingkirkan rasa sentimentil, ia dipandang sebagai orang yang menyebalkan. Namun itu semua dilakukan demi keselamatan banyak orang. Meski selalu berkutat dengan angka dan persentase, namun dia adalah salah satu orang paling berani di dalam serial ini.
Yoon Ji-Su adalah seorang gadis yang bercita-cita menjadi musisi dan memiliki bakat dalam memainkan bass dan gitar. Sweet Home sendiri adalah judul lagu karangannya. Dia adalah karakter yang periang, meskipun memiliki masa lalu yang traumatis. Namun karena masa lalunya tersebutlah dia selalu berusaha sepenuh hati untuk memberi hiburan kepada orang-orang dengan masa lalu seperti dirinya.
Seo Yi-Kyung adalah seorang wanita yang bekerja sebagai petugas damkar. Fisiknya yang terlatih dan logika yang tajam membuatnya bisa selamat dari berbagai situasi sulit. Seo Yi-Kyung adalah wanita yang sangat tegar dan tahan banting. Selain bertahan hidup dia juga sedang berusaha memecahkan misteri hilangnya calon suami yang mungkin menjadi kunci dari wabah monster ini.
Sebenarnya masih banyak lagi karakter-karakter protagonis yang sangat menarik untuk dibahas, namun saya menyarankan agar anda berkenalan sendiri dengan mereka semua dengan menonton serial ini di Netflix.
Serial ini benar-benar cocok ditonton di kala pandemi karena masa inkubasi proses perubahan menjadi sosok monster yang cukup mirip dengan masa inkubasi covid-19. Dalam serial ini terdapat istilah golden hour, yaitu masa 15 hari setelah terjadi gejala monsterisasi, dan para individu yang mengalami gejala-gejala tersebut akan diminta melakukan isolasi mandiri.
Sepanjang perjalanan cerita kita akan terfokus dengan ambisi bertahan hidup tiap karakter. Menuju puncak cerita kita akan tersadar bahwa inti serial ini adalah bagaimana kita bisa membuat hidup kita punya makna setiap harinya. Bagaimana kita berdamai dengan diri sendiri, membunuh rasa ego kita, dan yang terpenting adalah percaya bahwa satu-satunya cara memenangkan bencana ini adalah bukan dengan memerangi yang kita benci melainkan melindungi yang kita cintai. Tontonlah Sweet Home bersama orang-orang yang spesial bagi kalian, bersama keluarga, sahabat, atau bahkan rekan kerja. Saya mengucapkan selamat tahun baru 2021.
Sweet Home dapat kamu tonton lewat akses berbayar di Netflix.
Baca juga: Tazza The Hidden Card, Film Korea Bertema Perjudian
Pingback: Daftar Pemenang Golden Globes 2021 - Jakarta Cinema Club