Tazza The Hidden Card, Film Korea Bertema Perjudian

Dalam Jurnal Film kali ini, Ed berbagi refleksi setelah menonton sebuah film Korea Selatan berjudul Tazza 2: The Hidden Card. Harta, tahta, wanita? Ada apa dengan 3 elemen sosial yang kerap muncul ini?

Sesuai judulnya, Tazza: The Hidden Card benar-benar film yang hadir seperti layaknya kartu AS.  Dia tersembunyi dan bisa menentukan akhir dari sebuah permainan. Film ini merupakan sebuah spinoff dari film pendahulunya yaitu Tazza: The High Rollers (2006). Naskahnya sendiri diambil dari sebuah Komik berjudul Tajja ciptaan Huh Young-man dan Kim Se-yeong.

Kali ini Tazza berfokus pada seorang pemuda desa yang ambisius, keponakan dari tokoh utama di film sebelumnya. Kita lantas masuk ke perkenalan dengan penerus generasi ahli perjudian bernama Ham Dae-gil yang diperankan oleh Choi Seung-hyun aktor multitalenta yang juga seorang musisi Rap dari Boyband papan atas Korea Selatan: BIGBANG.

Potret kelam perjudian dalam Tazza: The Hidden Card (foto: Hollywood Reporter)

Tidak mudah untuk menebak bagaimana Tazza akan bermuara karena awalnya kita akan mengira bahwa ini adalah film komedi bertemakan perjudian. Ternyata seiring dalamnya cerita, kita akan melihat adanya alur drama, kisah romantis, tragedi dan ambisi balas dendam. Bukan judi namanya jika tidak dipenuhi akan tipu-muslihat. Obyek yang dipertaruhkan ke meja judi juga bukan hanya sekedar uang tetapi tubuh. Kehormatan bahkan hati serta cinta di dalamnya pun bisa hilang begitu saja hanya dengan segenggam deck kartu.

Harta, tahta dan wanita merupakan elemen yang selalu saja ada di dalam film bertemakan perjudian. Namun yang Tazza tonjolkan kepada penonton adalah apa itu ‘harta’ yang sesungguhnya: Bagaimana kita bisa mendapatkan tahta tanpa harus mengorbankan moral. Hal yang paling penting membuka mata bahwa wanita adalah makhluk indah yang tidak ternilai harganya. Figur ini tidak bisa dan tidak akan pernah bisa dipertaruhkan di meja judi manapun.

Ada satu kalimat yang saya ingat dalam film ini, begini bunyinya: 

Dia yang kalah judi adalah seorang Raja karena memberikan seluruh hartanya kepada orang lain secara sukarela, sedangkan dia yang menang tidak perlu penjelasan lanjut, karena Kartu dan Uang yang akan menceritakannya.

Kalimat ini juga berlaku untuk kita semua. Jika ingin tahu lebih dalam tentang konsep di atas, maka tontonlah dengan pikiran terbuka lalu biarkan Tazza bercerita apa adanya dan bertanya kepada diri kita.Tazza: The Hidden Card rilis pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2014. Film ini mendapat 3 nominasi dalam Grand Bell Awards ke-51 (penganugerahan sekelas Oscar di Korea Selatan atau FFI di Indonesia). Film ini dapat kamu akses secara streaming lewat Iflix.


Edvan Apriliawan, Jakarta Cinema Club

Baca juga: Meiko Kaji: Manis seperti Dendam

2 komentar pada “Tazza The Hidden Card, Film Korea Bertema Perjudian

Komentar ditutup.