Film Minggu Ini: Western dan Roman Masa Remaja
Terkadang memilih film dapat memakan waktu yang lama bahkan sampai keinginan untuk menonton pun dapat pula menghilang. Baik menonton untuk pertama kalinya maupun menonton ulang, membahasnya kembali bersama teman atau keluarga pastinya tidak kalah menyegarkan.
Semoga artikel Film Minggu Ini dapat membantu mempersingkat proses tersebut. Selamat berakhir pekan!
Christian: McCabe & Mrs. Miller (Robert Altman, 1971)
Genre Western bisa dibilang berkembang seiring perubahan zaman dan kekritisan para pembuat film AS. Robert Altman mengambil sebuah sisi sosial yang luput dari sorotan generasi-generasi sebelumnya: bisnis. Dengan set awal abad 20, kita berkenalan dengan sosok McCabe, seorang pengusaha dengan latar belakang yang misterius. Ia datang ke Washington untuk membuka usaha pelacuran. Bisnis ini mendapat dukungan dari Mrs. Miller, seorang pendatang baru dari London. Mrs. Miller bersedia menjadi rekan dan menjanjikan model usaha pelacuran dengan kelas lebih tinggi.
Sudah menjadi hukum alam kalau tumbuh satu bibit bisnis yang menjanjikan pastinya banyak pengikut-pengikut baru yang ingin masuk ke dalam lingkaran pasar. Dalam Western revisionist milik Altman ini, dinginnya Washington State menjadi saksi bisu friksi yang terjadi antara para pengusaha dan roman absurd antara McCabe & Mrs. Miller mengalir. Salah satu elemen yang membedakan Western versi Altman adalah ketika McCabe meminta perlindungan dari seorang pengacara saat dirinya merasa terancam dengan kehadiran pesaing bisnis lain. Sang pengacara berujar ia hanya butuh proses peradilan, bukan gunfight.
Film Minggu Ini pilihan Christian dapat diakses lewat Criterion Collection
Ed: Betty Blue (Jean-Jacques Beineix, 1986)
Benarkah cinta itu sederhana? Karena melalui film ini tampaknya cinta tidak lagi sesederhana yang seperti orang-orang katakan. Jean-Jacques Beineix berhasil membuat film Betty Blue atau yang terkenal di Perancis dengan judul 37° 2 Le Matin menjadi rangkuman dari kehidupan sepasang kekasih yang sedang mabuk asmara.
Dalam proses mabuk, kita akan merasakan kenikmatan lalu perlahan menjadi lupa dengan masalah yang ada di dunia. Lambat laun kita juga akan merasa bahwa dunia berputar hanya untuk kita dan saat kita kelebihan dosis, kita akan mengalami jackpot yang akan membuat kita tersadar akan kehidupan yang sesungguhnya.
Tokoh utamanya berfokus pada seorang pria dengan bakat menulis novel namun tidak kunjung ada penerbit yang mau mempublikasikan karyanya tersebut. Di masa yang sulit tadilah pria ini bertemu dengan seorang perempuan bernama Betty, sosok gadis menawan dengan segala sisi liar di dalamnya.
Film Minggu Ini pilihan Ed dapat disaksikan lewat Criterion Channel.
Christian: The Breakfast Club (John Hughes, 1985)
Salah satu film paling ikonis dari dekade 1980an. Salah satu soundtrack berjudul “Don’t You Forget About Me” dari Simple Minds membuat apa yang terjadi pada para karakter di The Breakfast Club meninggalkan kesan abadi pada budaya pop. Melupakan mereka terbukti mustahil.
Karena kenakalan masing-masing, lima murid SMA Shermer harus mengorbankan akhir pekan mereka dengan sebuah hukuman: terperangkap di perpustakaan dengan tujuan refleksi diri. Mereka perlahan membuka diri satu sama lain dan menyadari bahwa meskipun memiliki minat dan kemampuan yang berbeda, mereka berbagi tekanan masyarakat yang sama. Mereka memiliki orang tua yang menuntut terlalu banyak, atau juga sebaliknya: orang tua yang tidak punya pengharapan apapun terhadap anaknya. Potret penanganan trauma remaja lewat balutan kelembutan, kecerdasan, dan wawasan yang luar biasa membuat John Hughes tidak hanya menjadikan mereka bintang, tapi juga mengilhami sorotan utama dari kegilaan remaja TV / film saat itu.
Film Minggu Ini pilihan Christian dapat diakses lewat Netflix
Baca juga: Tazza The Hidden Card, Film Korea Bertema Perjudian
Pingback: One Day: Cinta Sejati yang Pernah Kamu Temui - Jakarta Cinema Club
Pingback: Film Minggu Ini: Drama dan Thriller Favorit dari Asia - Jakarta Cinema Club