Film Minggu Ini: Potret Hubungan Manusia
Terkadang memilih film dapat memakan waktu yang lama bahkan sampai keinginan untuk menonton pun dapat pula menghilang. Baik menonton untuk pertama kalinya maupun menonton ulang, membahasnya kembali bersama teman atau keluarga pastinya tidak kalah menyegarkan.
Semoga artikel Film Minggu Ini dapat membantu mempersingkat proses tersebut. Selamat berakhir pekan!
Christian: Rear Window (Alfred Hitchcock, 1954)
Tak banyak yang dilakukan ketika kita sedang mengalami cedera dan terpaksa harus tinggal di apartemen. Setidaknya itu yang Jeff (diperankan oleh James Stewart) rasakan saat itu dimana internet belum ada. Ia lebih tertarik untuk memperhatikan aktivitas para tetangganya di sebuah apartemen di area Chelsea, New York City. Terkadang kita tak sadar kalau hal ini bisa lebih menarik dari sebatas menggeser layar untuk melihat kejadian di dunia maya. Film ini membuat penonton seperti langsung menyaksikan dinamisme masyarakat lokal dengan skala kecil sampai harus menerka apa yang akan terjadi nanti. Di sinilah letak suspense yang menjadi ciri khas Alfred Hitchcock.
Meskipun premis utama Rear Window adalah hilangnya salah satu tetangga di seberang apartemen Jeff, setiap karakter yang ia observasi tak kalah menariknya: penulis musik yang sedang berjuang, seseorang yang kesepian sampai menyiapkan hidangan untuk tamu fantasinya, pasangan suami istri yang kerap tidur di balkon tangga darurat, pasangan yang baru menikah sampai dua karakter lain yang menjadi kasus utama. Uniknya, kita dapat merasakan emosi dari semua karakter ini mesti dengan dialog yang sangat minim. Semua ini karena kita hanya melihat dari jendela belakang apartemen Jeff. Film yang sangat cocok ditonton ulang di masa swakarantina seperti sekarang.Film Minggu Ini pilihan Christian dapat diakses melalui Prime Video.
Faiz : Secret Sunshine (Lee-Chang-Dong, 2007)
Secret Sunshine bercerita tentang Lee-Shin-Ae (Jeon-Do-Yeon), seorang wanita yang bersama anaknya pindah ke kota kelahiran suaminya setelah ia meninggal di sebuah kecelakaan mobil. Di dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang pria bernama Jong-Chan (Song-Kang Ho), seorang montir mobil. Tidak butuh waktu lama bagi Jong-Chan untuk menyukai Shin-Ae, yang merupakan mantan pianis. Namun hubungan mereka hanya merupakan awal dari rentetan kejadian yang berujung tragedi.
Is it that easy to forgive someone, while you cannot even forgive yourself?
Pertanyaan di atas adalah sebagian dari ide tematis film ini. Saat Shin-Ae mencoba untuk mendapatkan ketenangan batin setelah tragedi menghantam, ia mulai tertarik dengan ide memeluk agama, meskipun ia merupakan seorang skeptik sebelumnya. Dalam berbagai hal, film ini dapat diinterpretasi juga sebagai sebuah roman epik, mengenai hubungan Shin-Ae dengan Tuhan, cobaan dan juga terkadang ketenangan hati yang datang mengenai hubungannya yang baru ini. Simply put, film ini menunjukkan bagaimana agama juga menggunakan kita selayaknya kita menggunakan agama. Mau setuju atau tidak dengan opini Lee-Chang-Dong mengenai agama dan institusinya secara garis besar, tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang ia presentasikan di cerita ini terlalu menarik sebagai bahan pikiran.
Film Minggu Ini pilihan Faiz dapat disaksikan lewat Criterion Channel.
Yus : Red Desert (Michelangelo Antonioni, 1964)
Meskipun tidak sepadat Trilogy of Nothingness (L’Avventura, La Note dan L’Eclisse) yang sangat tematis dan konsep yang dieksplorasi terasa agak kuno, Red Desert tetap patut ditonton karena kekuatan visualnya dan orisinalitas yang tak perlu dipertanyakan kembali.
Saya sangat terkesan dengan kemampuan Antonioni untuk membingkai narasi seperti seorang dokumenter alam. Obyeknya kali ini masih mirip dengan karya lainnya: hewan dan manusia dan habitatnya di perkotaan. Seperti semua hewan, tindakan dan rutinitas manusia terkadang bisa sangat membingungkan. Tetapi meskipun kita mungkin tidak sepenuhnya memahami mereka, kita dapat belajar menghargai keberadaan mereka, karena mereka adalah bagian dari apa yang memberi kehidupan pada alam.
Film Minggu ini pilihan Yus dapat kamu akses melalui HBO Max atau Criterion Channel.
Baca juga: Modern Romance versi Albert Brooks
